Rabu, 30 April 2008

Perangkat Wimax Buatan Indonesia Tower Diluncurkan

Atap gedung bertingkat yang berfungsi ganda sebagai pemancar telekomunikasi atau base transceiver station (BTS) di Jakarta Pusat, Jumat (18/4). Pemprov DKI Jakarta akan mendesain lokasi-lokasi yang dimungkinkan untuk pembangunan menara telekomunikasi secara bersama-sama berbagai operator seluler.
Selasa, 29 April 2008 | 21:49 WIB

JAKARTA, SELASA - Keinginan pemerintah agar teknologi Wimax dapat dikembangkan di dalam negeri makin terwujud. Setelah Hariff di Bandung beberapa waktu lalu, giliran Indonesia Tower (PT Solusindo Kreasi Pratama) melakukan demo uji coba pertama (soft launching) teknologi pita lebar (broadband) Wimax (worldwide interoperability maximum access) langsung di hadapan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Selasa (29/4).

Ujicoba Wimax yang telah dikembangkan selama dua tahun terakhir oleh Indonesia Tower dilakukan dengan cara video conference dari tiga lokasi yaitu kantor Depkominfo, Kantor Dirjen Postel di Gedung Sapta Pesona, dan Gedung Wisma Kosgoro (kantor Indonesia Tower) di Jakarta. Dalam uji coba tersebut, Menkominfo Muhammad Nuh yang berada di Depkominfo merasa bangga dengan teknologi Wimax yang dikembangkan oleh Indonesia Tower.

"Saya terharu melihat Indonesia ternyata mampu membuat teknologi tinggi seperti ini. Jadi upaya kita melindungi industri lokal tidak salah, buktinya mereka mampu ketika diberi kesempatan," kata Nuh. Di kantornya itu, Menkominfo didampingi oleh Dirut Indonesia Tower Sakti Wahyu Trenggono, Ketua APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) Sylvia Sumarlin, Wakil Ketua Harian Detiknas (Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional) Kemal Stamboel, perwakilan dari operator telekomunikasi, dan asosiasi dari dunia telekomunikasi.

Menkominfo melakukan uji coba video conference dengan Dirjen Postel Depkominfo Basuki Yusuf Iskandar di Kantor Dirjen Postel dan dengan jajaran komisaris Indonesia Tower yang berada di Kantor Indonesian Tower di Wisma Kosgoro.

Dalam kesempatan tersebut, Dirut Indonesia Tower Sakti Wahyu Trenggono mengakui tidak semua komponen diproduksi oleh lokal Indonesia meski produk Wimax dikembangkan oleh Indonesia Tower. Namun ia mengklaim sebagian besar produknya sudah diproduksi oleh anak bangsa seperti piranti lunak (software) dan PCB.

Video conference sendiri terlihat cukup sukses kecepatan transfer data yang tinggi sehingga pembicara dari tiga tempat dengan gambar dan suara yang relatif jernih. Indonesia Tower mengklaim kemampuan kecepatan transfer data saat ini adalah 24 Mbps dengan bandwidth sebesar 7 Mhz dan yang digunakan dalam vidoe conference hanya sebesar 3 Mbps dan video streaming satu Mbps.

Tidak ada komentar: